Rabu, 27 November 2013



Dalam satu sarang burung, ada yang tinggal dan ada yang terbang tinggi mencari makan. untuk kemudian kembali dengan perut kenyang namun tak lupa membawa makanan untuk mereka yang menjaga sarangnya. tak ada yang lebih berjasa diantara keduanya. kepada kamu, semua keputusan ada di tanganmu. burung manakah dirimu?


Selasa, 26 November 2013

Ketika Menjadi Jembatan Tidak Selalu Berarti Buruk

jadi jembatan bukanlah pengalaman pertama bagi gue. gue sering jadi jembatan, atau lebih tepatnya menjembatani seseorang. antara satu orang dengan orang lainnya dan masalah diantara mereka. kadang berakhir baik namun tak jarang akhir yang buruk tidak bisa dihindari. tapi sekali lagi, gue disini hanya sebagai jembatan.
dan diantara semua pengalaman menjembatani, yang akan gue ceritain adalah yang paling berkesan.

semua bermula dari seorang teman SMA yang bertanya apakah gue kenal seseorang, sebut saja Mawar. dan ya, gue memang kenal. Mawar adalah teman SMP gue dan teman SMA ini, sebut saja Melati, curiga Mawar memiliki affair dengan cowoknya. mari kita sebut pria ini sebagai Daun. intinya, disini ada kemungkinan perselingkuhan dimana salah satu dari Mawar atau Melati adalah korbannya, dimana keduanya adalah temen gue.

sebenernya ini adalah pengalaman menjembatani paling absurd yang pernah gue kerjain. tapi percayalah, jangan remehkan insting wanita yang mencintaimu, wahai pria. 
kenapa gue bilang begitu? karena walaupun Melati yang menemukan Mawar lebih dahulu, eventually Mawar pun dapat menemukan Melati. bahkan sebelum gue make a move buat mempertemukan mereka. umpamanya mereka tak sengaja berpapasan namun insting masing-masing berkata bahwa mereka adalah saudara kembar. aneh kan? banget! 

dan mereka memang bagai saudara kembar, menurut gue. setelah gue (yang pernah kenal keduanya) pikir-pikir, sifat mereka emang mirip. ceria-childish-heboh gitu. aneh gak menurut lo? mungkin cowok yang berada diantara mereka psikopat sampe nyari dua pacar dengan sifat yang sama persis. 

akhir dari cerita ini sangat disayangkan tidak berakhir bahagia. mau bahagia juga gimana? mereka ada di posisi yang saling tidak menguntungkan dan mereka temen gue. temen gue. ah dunia.

gue dapet banyak pelajaran dari kisah menjembatani kali ini. walaupun sad ending tapi gue seneng mereka berdua bisa saling terus terang dan berdamai dengan keadaan. pada intinya akhirnya mereka menemukan jalan keluar dan kalian para pria, waspadalah! 

jangan berkencan dengan dua wanita sekaligus, apalagi kalau sifat keduanya mirip, apalagi kalo mereka punya temen kaya gue huahahaha. i should got my spy license deh kayanya. 



Jembatan. menjembatani dua tempat, dua budaya, dua pemikiran. not easy, but the view is great 

Minggu, 17 November 2013

Mendengar

berkembanglah bilamana kau menginginkannya
jangan lupa berbunga dengan kelopak yang merah

berlayarlah bilamana kau rasa mampu
maka buatlah sampan lalu terjang ombak di sana

aku sebagaimana aku,
bukan siapa-siapa, tak mengapa

menjadi pendengar, 
mendengar cukuplah untukku

bilamana tiada bunga berkembang,
dan tak satu pun sampan berlayar,
maka cukuplah aku yang mendengar keluh kesahmu

repost from Arief Hanifan 

Senin, 11 November 2013

Kepada Kamu

kepada kamu yang (mungkin) tidak pernah sekalipun namaku terlintas di benakmu, ini aku, temanmu.

post kali ini gue mulai dengan intro melankolis kaya diatas. jangan protes!

entah apa yang terjadi, beberapa bulan terakhir ini rasanya kaya ada yang salah. kamu menghindar. iya, benar. seolah kita tidak pernah akrab, tidak pernah kenal, seolah aku (pernah) berbuat salah kepadamu. tapi aku tidak tau, aku tidak tau dimana letak kesalahanku.
mungkin kamu lelah dengan sikapku yang aneh, karena itu aku memberimu sedikit ruang untuk bernafas. tapi kamu tidak pernah kembali. tidak pernah lagi ada pesan-pesan yang dibalas ramah, obrolan santai pelepas penat kuliah atau sekedar ajakan webcam. aku bingung. tapi sejujurnya aku takut.

sampai pada sore ini seseorang bicara padaku dan mengingatkanku padamu. ah kawan, betapa aku rindu. setiap jejak yang kau buat, masih meninggalkan sejuta cerita tentang kita. kamu tau kamu bisa membicarakan semua hal padaku. kamu bisa menceritakan dimana salahku, apa aku membuatmu tidak nyaman, apa aku terlalu berlebihan, apakah aku.....aku tidak tau. aku takut. aku rindu.
bisakah kita kembali ke masa-masa itu?


God. i miss this guy.