Darah lebih
kental dari air. Meski hati tak mau dan takdir menolak, tapi pertalian darah
adalah yang paling kuat. Atas dasar itulah gue menulis post ini.
Kalo lo belom tau
rasanya dibanggain sama adik lo didepan temen-temennya menurut gue lo belum
bisa jadi kakak yang baik. Gue gak
pernah tau pentingnya seorang adik sampai gue masuk universitas dan dia
ngebanggain kakaknya ini didepan teman-temannya. Terharus cuy. Dan rasanya
pengen berbuat sesuatu supaya bisa dibanggain lagi dan lagi.
Tapi yang namanya
adik sampai kapanpun tetaplah seorang adik. Saat dia berbuat salah, tugas
seorang kakaklah untuk mengingatkannya. Untuk memberitahkan mana jalan yang
benar dan tidak. Yah, meski gue gak sepenuhnya setuju dengan ungkapan itu. Gue
lebih seneng mengungkapkan kebenaran di segala jalan yang baik dan buruknya.
Juga waktu seorang kakak berbuat salah maka dia harus mendengarkan adiknya saat
menunjukkan kesalahannya meski sang adik masih sangat muda.
Itulah yang
terjadi sama gue.
Pada suatu malam
akhirnya gue tau kekurangan gue di mata adik gue. Padahal selama ini di depan
teman-temannya setau gue dia bangga punya kakak kaya gue (hahaha pede abis!).
Begitu juga dengan gue. Gue bilang sama dia kalo gue gak suka dia pacaran sama
si ini-itu soalnya blablabla. Gue jelasin sekalian prospek kedepan cewek-cewek
itu.
Dari pembicaraan
malam itu akhirnya gue tau bahwa masih banyak rahasia diantara kita berdua.
Padahal kita kakak-adik! Padahal darah kita sama!! Ternyata kita belum cukup
saling mengenal satu sama lain meski udah belasan tahun tinggal satu atap. Yah,
manusia emang rumit. Tapi gue bersyukur. Dari malam itu akhirnya gue intropeksi
diri dan mencoba mengenali siapa adik gue ini sebenarnya. Karena bagaimanapun,
darah lebih kental dari air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar