Karena pernah merasa sepi kamu akan lebih menghargai sebuah kebersamaan.
Sebenernya sudah
lama pengen nulis ini tapi awalnya masih gak tau gimana cara merangkainya
dalam kata, hingga hari ini.
Seperti kalimat
pembuka diatas, aku ingin minta maaf. karena sifat kekanakanku yang selalu
berfokus pada diri sendiri tanpa menyadari keadaanmu, aku banyak menyalahimu.
Aku menyalahimu atas kekanakan yang aku sendiri sebabkan. Aku minta maaf.
harusnya sejak awal aku sadar bahwa saat ini kamulah pasti yang sedang berada
dalam masa-masa tersulit. Kamulah yang
harus dikuatkan. Kamulah yang paling butuh banyak dukungan. Kamulah yang
mungkin paling merasa sepi. Karena di tempat yang tinggi, anginnya sangat kuat
bukan?
Karena pernah
merasa sepi, kini aku tau bagaimana cara menghargai sebuat kebersamaan. Dengan
ini aku harap kamu tidak pernah merasa sepi lagi. Meski beban tanggung jawab
menggunung di atas pundakmu, jangan pernah ragu untuk meminta tolong.
Menangislah saat ingin menangis, nyatakan lemah ketika lemah, nyatakan lelah
ketika lelah. Berjalanlah lebih lambat ketika kaki terasa tak mampu lagi
berlari. Terjatuhlah, kemudian bangkit lagi. Karena aku tau kamu kuat dan akan
menjadi lebih kuat lagi, dan karena selalu akan ada aku disini, menguatkanmu.
Aku tidak pandai
merangkainya dalam ucapan kata, sejak saat ini mungkin pertemuan mungkin akan
menjadi momen langka. Makan siang bersama mungkin hanya saat istemewa. Curhat
bersama bisa jadi tidak mungkin lagi. Mungkin aku akan merasa sepi. Namun
ketika sepi datang, aku akan selalu ingat bahwa aku punya kamu dan kamu selalu
punya aku dan kita akan selalu memiliki satu sama lain. sehingga saat sepi itu
datang ingatlah saat-saat kita bersama dan hargai setiap momennya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar