Sabtu, 17 November 2012

Hari ini, bertemu denganmu

siang yang begitu terik di Bekasi. entah sejak kapan aku jadi tidak terbiasa dengan panas matahari. tapi di siang yang terik dengan panas yang mengundang emosi ini aku bertemu denganmu. 

kamu berdiri disana dengan cara berdiri yang masih sama dengan yang kuingat. kamu tersenyum, menyapa, melambaikann tangan, bicara dan tertawa masih dengan cara yang kuingat. semuanya terasa akrab. apalagi saat kamu menyebut namaku. memori itu, seperti hujan kala badai, seperti air terjun dari mata air pegunungan, menderas dalam setiap lekuk lobus otak ku. mereka datang, menyerang tanpa ampun. 
aku tertegun. dalam waktu tiga bulan terpisah kamu...kamu tetaplah kamu yang sekarang berdiri dihadapanku. namun ah, aku terlalu malu untuk mengatakan aku rindu padamu. 

warna kulitmu sekarang berubah. lebih lelaki. mungkin karena kota tempatmu menetap sama panasnya dengan bekasi. tapi aku menyukainya. kamu juga terlihat lebih gemuk. mungkin kamu kerasan dengan tempatmu yang sekarang. matamu semakin hidup dengan titik-titik keringat bercampur air wudhu di rambut dan dahimu. potongan rambutmu berubah dari yang terakhir kali kulihat di skype. kamu bilang itu mama mu yang menyuruhmu memotong rambut. tentu saja. kalo aku jadi mama mu aku juga akan menyuruhmu melakukan hal yang sama, itu pikirku. kamu terlihat lebih baik dengan rambut yang sekarang. 
haaaa...aku benar-benar ingin menyentuh rambutmu, sejak dulu, ah bukan. sejak kamu duduk dihadapanku dalam sidang itu, aku ingin menyentuh kepalamu. pikiran gila. 

banyak sekali, banyak sekali yang ingin kubicarakan denganmu. banyak yang ingin kutanyakan, banyak yang ingin kudiskusikan, banyak yang ingin aku dengar darimu, tapi saat berdiri didepanmu, lidahku beku. 
aku yakin aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. aku sampai harus merencanakan apa yang ingin kubicarakan denganmu dalam otak ku. ini tidak masuk akal bukan? 

bertemu denganmu hari ini seperti sebuah kado untuk ku. aku ingin memelukmu dan mengatakan aku rindu seperti aku memeluk teman-temanku. aku rindu bicara denganmu. aku rindu tertawamu. 

ah, untuk apa sebenarnya aku menulis ini. aku tidak tau. tanpa sadar mataku berkaca-kaca. kurasa ini karena aku sangat merindukanmu. 
saat kamu berkata akan pulang, aku ingin menahanmu. aku ingin bilang 'jangan pulang dulu, ayo bicara lebih banyak lagi' tapi lagi-lagi aku tidak bisa. 

maka disini, bersamaan dengan berakhirnya acara, bersamaan dengan sosokmu yang semakin menjauh meninggalkan tempat kita bertemu, aku memutuskan untuk meninggalkan semuanya disini. semua kenangan, semua cerita, semua harapan dan cita-cita, disini. di tempat yang mungkin akan menjadi tempat terkhir kita bertemu. aku tidak akan mengunjungimu ke Jogja. mungkin tidak. karena kamu tidak ingin kukunjungi, benar bukan? 
rasanya berat. tapi sudahlah. bukankan hidup itu memang seperti ini? datang, kemudian pergi. kita tidak bisa berada ditempat yang sama selamanya. begitu juga dengan kenangan. aku tidak mau membawa barang yang merepotkan kemana-mana jadi aku putuskan untuk meninggalkannya disini agar suatu hari nanti aku bisa mengambilnya kembali. 

rasa rindu ini bukan rindu yang bisa membuatku mati dan kalau ada yang bilang cinta, kupikir ini bukan cinta. suka? ini juga bukan suka. kamu hanya seseorang yang pernah menjadi sangat manis semanis strawberry milkshake dalam hidupku. yang tawanya pernah terdengar begitu merdu. yang ceritanya pernah mewarnai blog ini. yang pernah membuatku menjerit-jerit saat meneerima pesan singkatmu. yang pernah menjadi mood-boosterman ku. yang pernah menjadi most hated person in the world menjadi most missed person in whole life bagiku. kamu, ya kamu. sampai bertemu lagi dikehidupan selanjutnya. 


salam, 
aku, yang masih merindu malam ini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar