sore itu, kala berjalan menyusuri jalan aspal yang bagus, gedung-gedung yang menjulang mewah, angin yang berhembus lembut. damai, sangat damai. tapi sebongkah hati didalam diri ini membatu. ia tidak membeku, ia membatu.
aku berjalan, dalam tanya.
sore yang begini indah lalu mengapa hatiku membatu? di tempat yang begitu kucintai sejak enam tahun lalu, mengapa rasa hampa ini muncul? inikah tempat menuntut ilmu terbaik di seluruh negeri? inikah penghasil generasi-generasi terbaik bangsa? seperti inikah rasanya berdiri ditempat yang diincar oleh ribuan orang seluruh negeri? ternyata rasanya biasa-biasa saja.
ya memang gedungnya bagus, full ac, full wifi 24 jam, perpusnya mentereng, pengajarnya bergelar panjang, prestasinya segudang dan lain lainnya. tapi...rasanya yaa cuma segitu.
lalu apakah aku telah menjadi orang yang lupa untuk bersyukur? Astagfirullah.....
aku berdiri disini, ditempat terbaik di seluruh negeri. aku berjalan disini, diatas aspal yang dibangun oleh rakyat lalu aku masih tidak bersyukur??
aku ingin menangis. sebenarnya aku ingin menangis karena tidak bisa melakukan apapun untuk membalas kebaikan orang-orang yang sudah membangun tempat ini. tapi hati ini membatu.
dalam sepi, dalam semilir angin aku bertanya:
"apakah tempat ini adalah tempat-tempat orang berthati batu, dan aku sudah masuk satu diantaranya?"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar