Kamis, 11 Agustus 2016

Bertanya tentang Satu Nama

sore itu dalam perjalanan pulang ke Bekasi aku bertanya, "Dia apa kabar?" kamu terdiam. begitu juga aku. kemudian kamu mulai bercerita tentang kabar wanita yang pernah jadi pujaanmu. nama itu, bagi kamu seperti sihir yang membawamu kepada cerita cinta manis jaman SMA. tapi bagiku, nama itu adalah pisau tajam yang mengucapnya saja membuat lidahku kelu dan mendengarnya membuat hatiku nyeri disayat sembilu.

kita pernah menyukai orang dengan nama yang hampir serupa, bukankah itu lucu?  

sesampainya di rumah, aku tidak bisa melepaskan diri dari nama itu. ah, sedang apa dia disana? bagaimana kabarnya? apa ia baik-baik saja? 
lagi dan lagi, hingga hari ini aku memutuskan untuk mengabadikan namanya disini. 
aku bisa saja menyapa dalam akun jejaring sosialnya yang ada dimana-mana. tapi hati ini terlanjur ngilu membayangkan apa yang akan diucapkannya ketika aku melontarkan rindu. hingga malam ini aku memutuskan untuk membuka laptop dan mencari jejak-jejaknya dalam tulisan. ya, aku semenyedihkan itu. dia telah menghapus semuanya tentang kami, ah mungkin baginya tidak pernah ada 'kami', besih hingga tak bersisa. laptop ini beberapa saat yang lalu juga harus direparasi dan hilanglah semua tak bisa terselamatkan. hanya satu-dua memori dalam tulisan, hingga aku ingat pernah menuliskan namanya beberapa kali dalam blog ini. 
satu persatu aku baca tulisanku. tersenyum, meringis, hingga tidak sadar menangis. aku rindu padamu. sesederhana itu. 

ps: ya, namamu akan terus mengisi blog ini...entah sampai kapan. ini aku, dan aku rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar