Selasa, 15 April 2014

Perpisahan

semua orang benci perpisahan. 
atau, begitulah yang gue pikir. adakah diantara kalian yang menyukai perpisahan? 

setiap kali perpisahan SD mau ke SMP, SMP mau ke SMA dan SMA mau kuliah adalah momen-momen yang paling gue benci. misalnya perpisahan terakhir kali watu SMA. gue udah ngabisin waktu tiga tahun bareng temen-temen, susah-sedih-seneng-nangis-gila bareng, 24 jam bareng (yah...not literally soalnya di sekolah ketemu dan di rumah pun masih smsan lagi) pokoknya udah kaya keluarga. kemudian tiba-tiba kita harus berpisah. gue harus berhenti bertemu mereka, berhenti nyapa mereka setiap jam tujuh pagi yang udah jadi rutinitas dalam tiga tahun terakhir dan gue tidak akan menuju ke sekolah lagi setiap harinya. it feels....strange. 
apalagi dengan memikirkan gue akan melanjutkan pendidikan ke tempat yang asing dan bertemu orang-orang asing, itu menakutkan. 

setiap kali perpisahan gue selalu mikir bahwa ini tidak akan berlangsung lama. atau jangan-jangan ini semua cuma mimpi dan begitu gue bangun, perasaan takut itu akan hilang. menyedihkan memang, karena semua itu ternyata bukan mimpi. 

dan setiap ada perpisahan, jauh di dalam hati, gue selalu berharap bahwa gue akan masih bisa kembali ke tempat nyaman ini. ke tempat dimana ada teman-teman gue yang hangat dan memberi gue perlindungan. ke tempat dimana semua terasa familiar dan akrab. gue gak suka orang asing dan gue gak mau temen-temen gue menjadi orang asing karena kita tidak bertemu untuk waktu yang lama. mungkin ini bisa dibilang sebagai koping. gue terus berbisik dalam hati bahwa perpisahan ini tidak akan berlangsung lama dan kita pasti bisa bertemu kembali. meski nyatanya tidak. 

gue merasa gue adalah orang yang paling susah lupa terhadap kenangan. saat teman-teman lain sudah memulai hidup baru bersama orang-orang baru, gue masih terjebak dalam kenangan. terjebak nostalgia mungkin istilahnya. gue masih sering nyapa-nyapa mereka lewat sosial media atau apaun dan gue merasa seperti orang bodoh. karena yaaa....itu, mereka gak respon. mereka seolah lupa dengan gue, dengan kita, dan dengan apa yang kita miliki dalam tiga tahun sebelumnya. atau jika mereka tidak lupa, apa hanya gue yang merasa seperti ini? 

liat aja sekarang teman-teman SMA gue yang udah tersebar di seluruh penjuru negeri. mereka bersama teman-kesibukan-dan dunia barunya, yang sms-mention-chat grup pun gak respon. ya bukan salah mereka juga sih. tapi rasanya.....rindu.  
saat ini di tempat baru yang semula asing namun perlahan-lahan mulai  mengakrabkan diri, gue meneropong kebelakang dan menemui kehangatan masa lalu dari teman-teman gue tersebut. saat ini, dari tempat gue berdiri sekarang, kehangatan tersebut terlihat asing. siapa sebenarnya mereka? siapa sebenarnya gue? kenapa kita bisa begitu akrab di masa lalu? dan kenapa kita tidak bisa di masa kini? 
bukan hanya untuk teman SMA, tapi juga SMP dan SD, siapa sebenarnya kalian itu? 



bukan salah kalian, 
dan mungkin aku hanyalah serpih memori
dari kenangan 
yang harus berbagi tempat untuk orang baru 

2 komentar: